Pages

Minggu, 20 Maret 2011

Tahapan dalam Penulisan Ilmiah


Tahapan dalam menulis karya ilmiah antara lain :

1.                  Menentukan Topik
Dalam membuat karya ilmiah, sebaiknya seorang penulis menentukan topic terlebih dahulu. Topik adalah pokok pembicaraan, pokok bahasan, atau masalah yang akan dibahas. Sebagai pokok atau pangkal bahasan, topik harus di identifikasi terlebih dahulu sebelum kegiatan menulis dilakukan.
Topik bisa juga disebut pokok bahasan yang dapat mengantarkan seorang penulis untuk menghasilkan sebuah tema dari penelitian yang dilakukan. Topik dapat terdiri dari satu kata saja. Topik ini dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang harus di identifikasi agar terkuak apa maksud dibalik topik yang dipilih. Jadi kita harus memilih salah satu agar kita bisa membatasi topik tersebut (spesifikasi).

Syarat-syarat Topik yang baik :
a.                            Topik harus menarik perhatian penulis.
Topik yang menarik perhatian akan memotivasi pengarang penulis secara terus-menerus mencari data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.Penulis akan didorong agar dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya.Suatu topik sama sekali tidak disenangi penulis akan menimbulkan kesalahan.Bila terdapat hambatan ,penulis tidak akan berusaha denngan sekuat tenaga untuk mengumpulkan data dan fakta yang akan digunakan untuk memecahkan masalah.
b.         Diketahui oleh penulis.
Penulis hendaklah mengerti atau mengetahui meskipun baru prinsip-perinsip ilmiahnya.
c.         Jangan terlalu baru,jangan terlalu teknis dan jangan terlalu kontroversial.
Bagi penulis pemula,topik yang baru kemungkinan belum ada referensinya dalam kepustakaan.Topik yang terlalu teknis kemungkinan dapat menjebak penulis bila tidak benar-benar menguasai bahan penulisannya.Topik yang kontroversial akan menimbulkan kesulitan untuk bertindak secara objektif.
d.         Bermanfaat.
Topik yang dipilih hendaknya bermanfaat. Ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam ehidupan sehari-hari maupun dari segi praktis.
e.         Jangan terlau luas.
Penulis harus membatasi topik yang akan ditulis.Setipa penulis harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan berbatas untuk digarap sehingga tulisannya dapat terfokus.
f.          Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.
g.         Topik yang dipilih harus yang menarik.
h.         Topik yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.
i.          Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.
j.          Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya. topik yang di pilih jangan terlalu baru.
k.         Topik yang dipilih memiliki sumber acuan.
2.         MEMBANGUN BIBLIOGRAFI
Bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Dengan demikian tujuan bibliofrafi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.
Unsur-Unsur Bibliografi dan Contoh Penulisannya
a.       Nama Pengarang, yang dikutip secara lengkap.
b.      Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
c.       Data Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor jilid buku dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
d.       Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, atau surat kabar, tanggal dan tahun.

Penyusunan Bibliografi
a. Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad.
b.                  Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan abjad.
c.                   Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan refrensi, untuk refrensi kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan.
d.                   Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu spasi. Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
e.                   Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan.

Bagian-bagian Bibliografi
Suatu deskripsi bibliografi biasanya terdiri dari :
Judul : berisi judul artikel atau judul buku yang akan dideskripsikan
• Kepengarangan : berisi nama pengarang perorangan atau pengarang badan korporasi.
• Sumber : berisi judul jurnal, judul prosiding, atau judul buku dimana informasi tersebut berada.
Data terbitan (impresium): berisi data tentang kota terbit, nama terbit, dan tahun terbit
• Keterangan fisik buku (kolasi), yang berisi halaman lokasi artikel ditemukan.
• Keterangan informasi, seperti kata kunci dan abstrak
• Keterangan tambahan , seperti lokasi rak penyimpanan, kode call number,
perpustakaan pemilik bahan pustaka, dan sebagainya.

Manfaat Bibliografi
Pencatatan informasi mengenai koleksi perpustakaan dalam bentuk bibliografi dilakukan dengan berbagai alasan antara lain:
• Jumlah koleksi perpustakaan yang semakin meningkat bentuk dan bidang kajiannya
• Kebutuhan informasi para pengguna yang semakin beragam dan meningkat jumlahnya
• Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan penelusuran informasi yang cepat dan tepat

 sumber : 
http://rangerwhite09-artikel.blogspot.com/2010/04/makalah-tentang-topik-tema-judul-m-k-l.html
http://gustiayumade.wordpress.com/2010/10/16/syarat-topik-judul-dan-tema/
http://kolom-biografi.blogspot.com/2010/05/pengertian-bibliografi-dan-manfaatnya.html
http://loveyuli.wordpress.com/2009/11/16/pemilihan-topik/
http://id.wikipedia.org/wiki/Topik

Sabtu, 12 Maret 2011

METODE ILMIAH


  •         Pengertian Metode
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Dalam penulisan ilmiah, metode berarti cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.
  •      Pengertian Ilmiah
sesuatu dikatakan ilmiah apabila positivis, yaitu ada pembuktian berdasarkan percobaan dan fakta kongkrit kekinian maupun pembuktian teori yang ketat. Hal yang ilmiah selalu tergantikan dengan hal yang baru berarti penemuan ilmiah selalu bersifat temporer dan akan hangus apabila ada pembuktian baru yang menafikannya.
  •          Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
  •         Karakteristik Metode Ilmiah
1.   Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
2. Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.
3.      Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
4.      Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
5.     Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.
  •                    Tujuan Metode Ilmiah
 a. Tujuan METODE ILMIAH adalah mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
 b.         Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
 c.       Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi produsen pemikiran & karya tulis dalam bidang IPTEK terutama setelah penyelesaian studinya.
 d.         Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara institusi dengan masyarakat, atau orang-2 yang berminat membacanya.
 e.    Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
 f.            Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.



sumber :
 http://ktiptk.blogspirit.com/archive/2009/01/26/pengertian-metode.html
http://definisi.net/story.php?title=ilmiah
http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
files.ryant-java.webnode.com/200000059.../metode%20ilmiah.ppt
http://classassignment.wordpress.com/2009/03/30/metode-ilmiah/
http://bimbingankaryailmiah.blog.com/2010/04/01/syarat-tujuan-karya-ilmiah/